Lebih dari Sekadar Bingkisan: Alumni SMP YPK '98 Warnai Natal dengan Kunjungan Syukur ke Guru Tercinta

Semangat Natal yang mengedepankan kasih dan kebersamaan mewujud dalam tindakan nyata. Pada hari Senin yang cerah ini, para alumni SMP YPK Merauke angkatan 1998 menggelar kegiatan "Tali Kasih Natal Yesus Kristus",

Alumni SMP YPK Angkatan 1998 melakukan kunjungan Natal penuh syukur ke rumah guru tercinta di Merauke, Papua Selatan.

Merauke, 22 Desember 2025 – Semangat Natal yang mengedepankan kasih dan kebersamaan mewujud dalam tindakan nyata. Pada hari Senin yang cerah ini, para alumni SMP YPK Merauke angkatan 1998 menggelar kegiatan "Tali Kasih Natal Yesus Kristus", sebuah kunjungan yang penuh makna. Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan wujud syukur dan penghargaan mendalam kepada para pahlawan tanpa tanda jasa yang pernah membentuk mereka.


Ikatan Alumni SMP YPK '98, yang dikenal sebagai wadah yang mempersatukan individu dari berbagai latar belakang suku, budaya, agama, dan profesi, kembali menunjukkan esensi persaudaraannya. Ketua Panitia Kegiatan, Bapak Frederik Noya, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bukti cinta dan kebanggaan kolektif. “Ikatan kami dibangun di atas fondasi kasih Yesus Kristus, dan itu terwujud dalam semangat saling topang-menopang. Semua yang kami capai hari ini, karir dan keluarga, berawal dari didikan, kesabaran, dan teladan para guru kami di bangku pendidikan, salah satunya di SMP YPK Merauke. Kunjungan dan bingkisan sederhana ini adalah ungkapan syukur yang tulus dari hati,” ujarnya penuh haru.


Rombongan alumni yang terdiri dari berbagai profesi, mulai dari PNS, pengusaha, pendeta, hingga ibu rumah tangga, secara khidmat mengunjungi kediaman para guru mereka. Di antara penerima kunjungan kasih tersebut adalah sosok-sosok pendidik legendaris seperti Pak Niko Herluly, Ibu Risma Hutapea, Ibu Mince, dan Pak Marthen Kombongan. Setiap kunjungan diwarnai canda tawa, kenangan masa sekolah, dan air mata kebahagiaan menyaksikan para muridnya telah tumbuh dewasa dan sukses dalam pekerjaan.


“Dedikasi mereka luar biasa. Mereka tidak hanya mengajar ilmu, tetapi lebih dari itu, mereka mengajarkan nilai-nilai kehidupan, integritas, dan iman. Melihat mereka sehat dan bahagia adalah kebahagiaan terbesar bagi kami,” tutur salah satu alumni, Rosye Basaur, saat menyerahkan bingkisan.


Yang membuat kegiatan ini semakin inspiratif adalah visi inklusif yang diusung oleh para alumni. Frederik Noya menyampaikan harapan besar ke depan. “Semoga tradisi baik ini tidak berhenti di Natal. Kami berkomitmen untuk memperluas tali kasih ini. Ke depan, kami ingin juga mengunjungi dan menghormati guru-guru kami yang beragama lain pada saat perayaan hari besar keagamaan mereka masing-masing, seperti Idul Fitri. Ini adalah bentuk nyata persaudaraan sejati yang melampaui perbedaan, sekaligus penghormatan atas jasa mereka yang tulus mendidik kami semua.”


Kegiatan "Tali Kasih Natal" Alumni SMP YPK '98 ini menjadi inspirasi nyata bahwa pendidikan yang baik melahirkan generasi yang tidak hanya sukses secara materi, tetapi juga memiliki hati yang penuh syukur dan memelihara hubungan yang manusiawi. Mereka membuktikan bahwa ikatan almamater, ketika dirajut dengan kasih dan pengabdian, dapat menjadi sumber kebaikan yang terus menerus memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar.

AGENDA
LINK TERKAIT