ogo ini bukan sekadar identitas visual, tetapi juga simbol penyemangat dan representasi dari kebersamaan kita. Ia menyatukan nilai-nilai budaya, keagamaan, dan sosial dalam satu kesatuan untuk Papua Selatan yang maju,” ujar Jojo.
Merauke, 2 Oktober 2025 – Logo resmi Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) II Papua Selatan 2025 dipresentasikan dalam forum Rapat Kerja KONI Papua Selatan. Presentasi disampaikan oleh Ady Muslimin (Jojo), salah satu Wakil Ketua KONI Provinsi Papua Selatan, yang juga dikenal sebagai praktisi jurnalistik, aktivis sosial, pelaku periklanan, serta pembina olahraga otomotif di kalangan generasi muda.
Dalam pemaparannya, Jojo menjelaskan bahwa logo PORPROV II mengandung filosofi mendalam yang berakar pada nilai budaya dan persatuan di Papua Selatan. Lima pucuk daun kelapa yang terangkai menjadi suluh atau obor melambangkan semangat dan sumber penerang, sekaligus mewakili lima sila dalam Pancasila: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kebijaksanaan, dan Keadilan.
Empat titik yang terdapat di antara rangkaian daun suluh melambangkan empat kabupaten di Papua Selatan, yaitu Merauke, Mappi, Asmat, dan Boven Digoel. Sementara itu, tiga gelang olimpiade berwarna merah, kuning, dan hijau menggambarkan semangat kebersamaan, persatuan, dan kesetaraan antara pemerintah, adat istiadat, dan unsur keagamaan.
Jojo menambahkan, warna-warni pada logo yang disusun tim branding juga melambangkan keanekaragaman suku, agama, ras, dan antar golongan di Papua Selatan, yang bersatu membangun daerah ini menuju predikat Provinsi Olahraga.
“Logo ini bukan sekadar identitas visual, tetapi juga simbol penyemangat dan representasi dari kebersamaan kita. Ia menyatukan nilai-nilai budaya, keagamaan, dan sosial dalam satu kesatuan untuk Papua Selatan yang maju,” ujar Jojo.
Sebagai tambahan, logo resmi PORPROV II Papua Selatan 2025 saat ini tengah dalam proses pendaftaran di Kementerian Hukum dan HAM sebagai bentuk perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
Dengan peresmian logo ini, diharapkan PORPROV II Papua Selatan 2025 tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga momentum untuk mempererat persatuan dan meneguhkan identitas Papua Selatan di pentas olahraga nasional. (RR)
Penulis : Ronald
Editor : Lamberth